
7 Tips Ampuh Lolos Tes Psikologi Taruna Nusantara
Seleksi masuk Taruna Nusantara terkenal ketat, salah satu tahap pentingnya adalah tes psikologi. Tes ini bukan hanya mengukur kecerdasan, tapi juga kepribadian, ketahanan mental, dan kecocokan dengan karakter calon taruna. Agar kamu lebih siap, berikut 7 tips ampuh yang bisa membantumu lolos tes psikologi Taruna Nusantara:
1. Kenali Jenis-Jenis Tes Psikologi yang Akan Diujikan

Kenali Jenis-Jenis Tes Psikologi yang Akan Diujikan
Tes psikologi di Taruna Nusantara mencakup beberapa bagian penting yang harus kamu pahami sejak awal.
- Tes kepribadian (seperti EPPS dan MBTI) digunakan untuk menilai karakter, kecenderungan sikap, dan kesiapan mental calon taruna.
- Tes logika atau penalaran (deret angka, analogi verbal) menguji kemampuan berpikir kritis dan pola logis dalam memecahkan masalah.
- Tes gambar (menggambar orang dan pohon) bertujuan mengungkap kondisi emosional, persepsi diri, dan kedewasaan psikologis.
- Tes kecermatan (Kraepelin, Pauli) mengukur konsentrasi, ketelitian, dan ketahanan mental dalam waktu yang terbatas.
- Wawancara psikologi dilakukan untuk menggali kepribadian lebih dalam, termasuk motivasi, latar belakang, dan reaksi terhadap tekanan.
Dengan memahami pola soal dan maksud dari setiap tes akan membantumu menyesuaikan diri serta tampil lebih siap saat ujian berlangsung.
2. Latihan Secara Konsisten
Tes psikologi bukan sekadar soal pintar atau tidak, melainkan soal ketekunan, konsistensi, dan kestabilan emosi saat menghadapi tekanan. Untuk itu, latihan yang rutin dan terarah sangat penting agar kamu terbiasa dengan format soal serta mampu menjaga fokus saat tes berlangsung. Beberapa cara efektif untuk latihan antara lain:
- Buku-buku psikotes, yang biasanya berisi kumpulan soal dan pembahasan lengkap.
- Aplikasi latihan psikotes, praktis digunakan kapan saja melalui smartphone.
- Simulasi online, agar kamu terbiasa dengan waktu dan suasana tes sebenarnya.
Semakin sering kamu berlatih, semakin baik kecepatan, ketelitian, dan kepercayaan dirimu saat menghadapi tes yang sesungguhnya.
3. Tidur Cukup dan Jaga Kondisi Fisik

Tidur Cukup dan Jaga Kondisi Fisik
Jangan anggap remeh faktor fisik dalam menghadapi tes psikologi, karena kondisi tubuh yang prima sangat memengaruhi fokus, konsentrasi, dan daya tahan mental, terutama pada tes ketelitian seperti Pauli atau Kraepelin yang menguras energi dan membutuhkan perhatian penuh dalam waktu yang panjang.
Kurang tidur atau kelelahan bisa membuat kamu cepat lelah, kehilangan fokus, dan melakukan banyak kesalahan kecil. Pastikan kamu tidur minimal 7–8 jam sebelum tes dan hindari begadang agar bisa tampil maksimal dengan pikiran yang segar dan tubuh yang bugar.
Baca juga: 5 Tips Sukses Tes Akademik Taruna Nusantara
4. Jujur Saat Menjawab Tes Kepribadian
Tes kepribadian dalam seleksi Taruna Nusantara dirancang bukan untuk mencari jawaban yang “sempurna”, tapi untuk melihat keaslian karakter dan konsistensi sikap kamu. Soal-soalnya sering kali berulang atau disusun untuk mendeteksi kebohongan dan manipulasi jawaban, sehingga menjawab berdasarkan apa yang kamu anggap diinginkan panitia justru bisa membuat hasilmu tidak konsisten. Jadi, jujurlah dan tunjukkan diri kamu yang sebenarnya—karena kejujuran dan konsistensi lebih dihargai daripada jawaban yang dibuat-buat
5. Latihan Menggambar dengan Tujuan Psikologis
Tes menggambar seperti “gambar orang” dan “gambar pohon” bukan dinilai dari kemampuan seni atau keindahan gambar, melainkan dari beberapa aspek penting seperti proporsi, detail, dan penempatan gambar di kertas yang mencerminkan keseimbangan dan kestabilan emosional.
Selain itu, gambar tersebut juga memiliki makna simbolik yang bisa mengungkap kondisi psikologis dan cara kamu memandang diri sendiri atau lingkungan sekitar. Latihlah menggambar dengan proporsi yang wajar dan natural, serta siapkan diri untuk menjelaskan makna gambar dengan percaya diri saat diminta.
6. Tes Kecermatan (Kraepelin, Pauli)

Tes Kecermatan (Kraepelin, Pauli)
Jenis tes kecermatan seperti Kraepelin dan Pauli dirancang untuk menguji konsentrasi, daya tahan mental, dan ketekunan peserta dalam mengerjakan tugas yang membutuhkan ketelitian tinggi. Pada tes Kraepelin, kamu diminta untuk menjumlahkan angka-angka dalam kolom secara cepat dan akurat, sementara tes Pauli memiliki pola yang lebih kompleks dan menuntut kejelian ekstra. Tes ini bertujuan menilai seberapa teliti dan tahan kamu bekerja di bawah tekanan waktu yang ketat tanpa kehilangan fokus atau membuat banyak kesalahan.
7. Tes Wawancara Psikologi
Banyak peserta gagal dalam tes psikologi bukan karena kurang kemampuan, tapi karena terlalu gugup, ragu, atau tidak percaya diri saat menghadapi ujian. Tes psikologi Taruna Nusantara sebenarnya mencari sosok yang siap secara mental, stabil emosinya, dan mampu berpikir tenang di bawah tekanan. Kunci sukses adalah percaya pada proses dan kemampuan diri sendiri—karena mental juara dimulai dari keyakinan yang kuat dalam diri.