7 Kesalahan Umum Saat Mengerjakan Soal Akademik Taruna Nusantara
Seleksi masuk Taruna Nusantara sangat kompetitif, dan salah satu penentu utamanya adalah hasil tes akademik. Banyak calon peserta sebenarnya sudah belajar dengan baik, tapi tetap gagal karena melakukan kesalahan yang seharusnya bisa dihindari. Berikut adalah 7 kesalahan umum yang sering terjadi saat mengerjakan soal akademik Taruna Nusantara, beserta tips untuk mengatasinya:
1. Tidak Membaca Soal dengan Teliti
Salah satu kesalahan umum utama yang sering dilakukan peserta adalah terburu-buru menjawab tanpa benar-benar memahami maksud soal. Dalam kondisi ujian yang penuh tekanan, banyak peserta hanya membaca sekilas dan langsung memilih jawaban berdasarkan ingatan atau tebakan cepat.
Akibatnya, meskipun sebenarnya paham materinya, peserta bisa saja memilih jawaban yang salah karena tidak menangkap maksud soal secara utuh. Hal ini sering terjadi pada soal cerita atau soal pilihan ganda yang opsi jawabannya mirip satu sama lain.
Solusinya, latih diri untuk membaca soal minimal dua kali sebelum menjawab. Bacaan pertama untuk memahami konteks, dan bacaan kedua untuk memastikan tidak ada detail yang terlewat. Dengan membiasakan ini saat latihan, kamu akan lebih siap saat menghadapi soal-soal akademik Taruna Nusantara yang sering kali menuntut ketelitian tinggi.
2. Kurang Latihan dengan Format Soal yang Mirip

Kurang Latihan dengan Format Soal yang Mirip
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan calon peserta adalah terlalu fokus pada belajar teori terus-menerus tanpa membiasakan diri dengan bentuk soal ujian. Meskipun penguasaan materi penting, kenyataannya banyak peserta justru merasa kewalahan saat ujian karena tidak familiar dengan gaya atau pola soal yang muncul.
Akibatnya, mereka jadi panik, bingung, dan kehilangan banyak waktu hanya untuk memahami maksud soal, meskipun sebenarnya mereka tahu jawabannya. Untuk menghindari hal ini, sangat disarankan untuk rutin berlatih dengan soal-soal akademik tahun-tahun sebelumnya atau menggunakan soal prediktif yang formatnya serupa dengan ujian asli, agar lebih siap secara teknis dan mental saat hari seleksi tiba.
3. Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu di Satu Soal

Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu di Satu Soal
Banyak peserta ujian terjebak pada satu soal sulit dan enggan beralih, berharap bisa menemukan jawabannya dengan terus mencoba. Akibatnya, waktu habis untuk soal itu saja, sementara soal-soal lain yang lebih mudah justru terlewat.
Untuk menghindarinya, gunakan strategi manajemen waktu: lewati dulu soal yang membingungkan dan kembali lagi jika masih ada sisa waktu. Ini akan membantu memaksimalkan jumlah soal yang bisa dijawab dengan benar.
4. Tidak Mengecek Jawaban Sebelum Mengumpulkan
Salah satu kebiasaan yang sering merugikan adalah langsung menyerahkan jawaban tanpa melakukan pengecekan ulang. Padahal, kesalahan kecil seperti salah hitung, salah baca soal, atau keliru memilih opsi bisa saja terjadi tanpa disadari.
Untuk menghindari hal ini, biasakan menyisihkan 5–10 menit terakhir untuk mengecek kembali seluruh jawaban. Langkah sederhana ini bisa meningkatkan akurasi dan mengurangi kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.
Baca juga: 5 Tips Sukses Tes Akademik Taruna Nusantara
5. Panikan Saat Menemui Soal Sulit

Panikan Saat Menemui Soal Sulit
Kesalahan umum yang ke-lima yaitu saat menemui beberapa soal sulit di awal, banyak peserta langsung gugup dan kehilangan fokus, padahal ini adalah hal yang wajar dalam ujian. Akibatnya, konsentrasi terganggu dan performa menjawab soal-soal berikutnya ikut menurun.
Penting untuk tetap tenang dan tidak panik—ingat, tidak semua soal harus dijawab dengan benar untuk bisa lolos. Fokuslah pada soal-soal yang kamu kuasai terlebih dahulu, lalu kembali ke soal sulit jika waktu masih memungkinkan.
6. Kurang Menguasai Konsep Dasar
Banyak peserta hanya menghafal rumus tanpa benar-benar memahami konsep di baliknya, sehingga ketika soal disajikan dengan model atau konteks yang berbeda dari latihan, mereka langsung bingung. Kesalahan umum inilah yang menjadikan soal yang seharusnya bisa diselesaikan jadi terasa asing.
Untuk menghindari ini, penting untuk memahami konsep dasar secara menyeluruh, bukan sekadar hafalan. Fokuslah pada alasan (why) dan cara kerja (how) suatu rumus digunakan, agar kamu bisa lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai variasi soal.
7. Salah Menandai Jawaban (Khusus Tes Pilihan Ganda)
Kesalahan umum yang terakhi yaitu sering kali peserta terburu-buru atau ceroboh saat mengisi lembar jawaban, seperti salah menandai kolom atau melompati nomor soal. Akibatnya, jawaban yang sebenarnya benar bisa tidak terbaca oleh sistem dan menyebabkan nilai turun.
Untuk mencegah hal ini, selalu cek kembali nomor soal dan jawaban setiap kali berpindah ke soal berikutnya agar tidak terjadi kesalahan pengisian yang merugikan.










